Jumat, 02 Juni 2023

Posyandu Mobile : Inovasi Untuk Memudahkan Kader Posyandu



Posyandu (pos pelayanan terpadu) merupakan upaya pemerintah untuk memudahkan masyarakat Indonesia dalam memperoleh pelayanan kesehatan ibu dan anak. Tujuan utama posyandu adalah mencegah peningkatan angka kematian ibu dan bayi saat kehamilan, persalinan, atau setelahnya melalui pemberdayaan masyarakat. Berbeda dengan puskesmas yang memberikan pelayanan setiap hari, posyandu hanya melayani setidaknya 1 kali dalam sebulan. Lokasi posyandu umumnya mudah dijangkau masyarakat, mulai dari lingkungan desa atau kelurahan hingga RT dan RW.

Salah satu program utama posyandu adalah menyelenggarakan pemeriksaan bayi dan balita secara rutin. Hal ini penting dilakukan untuk memantau tumbuh kembang anak dan mendeteksi sejak dini bila anak mengalami gangguan tumbuh kembang.

Jenis pelayanan yang diselenggarakan posyandu untuk balita mencakup penimbangan berat badan, pengukuran tinggi badan dan lingkar kepala anak, evaluasi tumbuh kembang, serta penyuluhan dan konseling tumbuh kembang. Hasil pemeriksaan tersebut kemudian dicatat di dalam buku KIA atau KMS.

Sebagai bahan evaluasi, petugas posyandu dan petugas puskesmas melakukan pencatatan dan pengolahan data dan informasi dengan tahapan sebagai berikut :

  1. Balita yang datang dilakukan penimbangan berat badan, pengukuran tinggi badan dan lingkar kepala anak, evaluasi tumbuh kembang, serta penyuluhan dan konseling tumbuh kembang.
  2. Kader Posyandu menuliskan hasil pencatatan dalam selembar kertas.
  3. Petugas Kesehatan melakukan pencatatan evaluasi tumbuh kembang, penyuluhan dan konseling tumbuh kembang dalam buku KIA
  4. Petugas gizi melakukan rekap data penimbangan dengan bantuan aplikasi MS Excel
  5. Rekap data penimbangan di inputkan ke aplikasi EPPGBM untuk analisis lebih lanjut.

Proses tersebut diatas kurang efektif dikarenakan :

  1. Data Kesehatan balita hanya bisa diakses oleh ibu balita, dan petugas Kesehatan
  2. Data Kesehatan balita tidak bisa diakses secara langsung oleh orang tua asuh balita
  3. Data Kesehatan balita tidak bisa diakses oleh petugas Kesehatan lain, sehingga Petugas tidak cepat dan tepat dalam memberikan intervensi kepada balita.

Terinspirasi dari database rekam medis elektronik yang sudah berbasis web  Puskesmas, memunculkan ide untuk melakukan proses integrasi pencatatan balita di posyandu dengan penyusunan modul Posyandu Mobile. 

Dengan Posyandu Mobile proses pencatatan di posyandu akan lebih mudah, singkat dan mudah dalam melakukan analisa.


0 comments:

Posting Komentar